Utang dapat menjadi beban yang berat dan mengganggu kesejahteraan finansial serta spiritual. Dalam perspektif Kristen, menghindari utang yang tidak perlu adalah prinsip penting yang diajarkan dalam Alkitab. Ajaran ini menekankan pentingnya hidup bebas dari utang agar kita dapat hidup lebih damai dan fokus pada pelayanan kepada Tuhan dan sesama.
Pertama, Alkitab mengingatkan kita bahwa “orang yang berhutang adalah hamba dari orang yang memberi pinjaman” (Amsal 22:7). Ini menunjukkan bahwa utang dapat membatasi kebebasan kita dan membuat kita terikat pada kewajiban finansial yang berat. Dengan menghindari utang, kita dapat menjaga kebebasan kita dan menghindari stres yang disebabkan oleh beban finansial.
Kedua, menghindari utang memungkinkan kita untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak. Dengan tidak terjebak dalam utang, kita dapat lebih fokus pada pengelolaan sumber daya yang telah Tuhan berikan kepada kita. Ini termasuk membuat anggaran yang realistis, menabung untuk masa depan, dan memberikan persembahan serta sumbangan dengan hati yang tulus.
Ketiga, hidup bebas dari utang memungkinkan kita untuk lebih fokus pada pelayanan dan misi Kristen. Dengan tidak terbebani oleh utang, kita dapat lebih leluasa dalam memberikan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk melayani Tuhan dan membantu sesama. Ini juga membantu kita untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab dan menjadi teladan bagi orang lain.
Dengan demikian, menghindari utang adalah langkah penting dalam manajemen keuangan Kristen. Ini membantu kita untuk hidup lebih damai, mengelola keuangan dengan bijak, dan fokus pada pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Dengan mengikuti prinsip ini, kita dapat memuliakan Tuhan melalui setiap keputusan finansial yang kita buat.